Di panggung live, kadang-kadang pemusik mengeluh : "sulit sekali memonitor suara instrumen saya di panggung ini".
Kesulitan
ini terjadi karena panggung biasanya hingar-bingar. Keadaan
hingar-bingar terjadi karena semua adu keras dengan memperbesar bunyi
ampli masing-masing. Sebaiknya tiap ampli tidak terlalu keras tetapi
pemusiknya tetap dapat memonitor bunyinya dengan baik. Untuk
mengatasinya coba lakukan hal-hal berikut :
1. Pertama-tama,
pindahkan arah hadap masing-masing ampli / monitor. Contoh : Ampli gitar
hadap kiri, ampli keyboard agak mendongak hadap kanan, dsb. Tentunya
tetap menghadap ke pemain terkait.
2. Coba tonjolkan suara
instrumen pemusik di monitor nya masing-masing. Misalnya di monitor
pemain gitar, kecilkan bunyi instrumen lain yang di monitor tersebut
sehingga suara gitarnya menjadi menonjol. Jadi pemain gitar mendengar
suara gitar nya melalui 2 speaker : amplinya dan monitornya. Setelah
itu, minta pemain gitar tersebut mengecilkan amplinya. Otomatis maka
bunyi gitar di atas panggung akan menjadi kecil dan fokus hanya ke
pemain gitar saja. Hal ini akan mengurangi 'hingar bingar' panggung.
3.
Perhatikan cara bermain para pemusik di panggung. Jika kita mendengar
bahwa suara gitar menutupi suara keyboard (atau sebaliknya), maka coba
minta para pemusik untuk main di oktaf yang berbeda (gitar oktaf yang
lebih tinggi, keyboard oktaf middle, bas oktaf rendah).
4. Bila
kita merasa suara drum terlalu keras, coba perkecil suara di monitor
drum. Biasanya karena monitor drum terlalu keras maka pemain drum main
lebih keras. Hal yang sama juga berlaku di monitor instrumen lain.
5.
Bila pertempuran antara alat musik masih tetap seru di panggung, coba
bagi frekuensi suara semua amplifier di panggung. Gitar disetel agak
high dengan mid dan low dikurangi. Bas mengurangi high dan mid nya.
Keyboard mengurangi high dan low. Jadi masing-masing ampli memiliki
jatah frekuensi masing-masing. Tentu sebelumnya dengan berdiskusi dengan
para pemusik tersebut.
No comments:
Post a Comment