Rasio Signal to Noise (S/N) adalah jarak
antara level sinyal dengan level dimana mulai terdengar noise. Besarnya
S/N biasanya dinyatakan dalam dB (desibel).
Untuk
mengetahuinya secara praktis (selain membaca manual alat) dapat kita
gunakan cara berikut : Tanpa ada bunyi sinyal apapun, kita naikkan
volume sampai kita mendengar adanya bunyi noise. Itulah nilai S/N dari
alat yang kita operasikan.
Nilai
S/N 30dB artinya ada 30dB sinyal dengan 0dB noise, dan juga berarti ada
31dB sinyal dengan 1dB noise, serta ada 50dB sinyal dengan 20dB noise,
dst.
Semakin besar nilai S/N
berarti semakin bebas alat tersebut dari noise. Alat dengan S/N 70dB
lebih baik dari alat dengan nilai S/N 40dB. Alat pertama dapat
menghasilkan bunyi yang bebas noise hingga 70dB, sedangkan alat kedua
hanya mampu menghasilkan bunyi bebas noise 40dB saja.
Dengan mengetahui batas S/N, maka kita akan tahu sampai batas mana audio yang kita hasilkan bersih dari noise
Sumber http://www.operator-sound.com/mixerprosesor.htm
PAK OBOG
Friday, April 4, 2014
Sunday, March 16, 2014
SETTING EQUALIZER UNTUK PIDATO
Secara garis besar, frekuensi pidato
dapat dibagi atas 3 area utama : fundamental, huruf hidup (vowel : a, i,
u, e, o) dan huruf mati (konsonan).
Fundamental pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat. Kita dapat mengenali suara si pembicara di frekuensi ini.
Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz – 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 – 4 kHz.
60 % energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat kejelasan suara. Sementara itu area 500 Hz – 1 kHz menampilkan 35 % kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 – 8 kHz menghasilkan 60 % kejelasan suara.
Terlalu banyak boost di antara 1 – 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal dapat dibuat menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance (desis ‘ssss’)
Fundamental pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat. Kita dapat mengenali suara si pembicara di frekuensi ini.
Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz – 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 – 4 kHz.
60 % energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat kejelasan suara. Sementara itu area 500 Hz – 1 kHz menampilkan 35 % kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 – 8 kHz menghasilkan 60 % kejelasan suara.
Terlalu banyak boost di antara 1 – 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal dapat dibuat menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance (desis ‘ssss’)
Subscribe to:
Posts (Atom)